SELULOSA
Selulosa merupakan
komponen yang mendominasi karbohidrat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan
hampir mencapai 50%, karena selulosa merupakan unsur struktural dan
komponen utama bagian yang terpenting dari dinding sel tumbuh-tumbuhan.
Selulosa merupakan β-1,4 poli glukosa, dengan berat molekul sangat
besar. Unit ulangan dari polimer selulosa terikat melalui ikatan
glikosida yang mengakibatkan struktur selulosa linier. Keteraturan
struktur tersebut juga menimbulkan ikatan hidrogen secara intra dan
intermolekul
Beberapa molekul selulosa akan
membentuk mikrofibril dengan diameter 2-20 nm dan panjang 100-40000 nm
yang sebagian berupa daerah teratur (kristalin) dan diselingi daerah
amorf yang kurang teratur. Beberapa mikrofibril membentuk fibril yang
akhirnya menjadi serat selulosa. Selulosa memiliki kekuatan tarik yang
tinggi dan tidak larut dalam kebanyakan pelarut. Hal ini berkaitan
dengan struktur serat dan kuatnya ikatan hidrogen.
2. BIOKIMIA SELULOSA
Fungsi dasar selulosa adalah untuk menjaga struktur dan kekakuan
bagi tanaman. Selulosa bertindak sebagai kerangka untuk memungkinkan
tanaman untuk menahan kekuatan mereka dalam berbagai bentuk dan ukuran
yang berbeda. Itulah sebabnya dinding sel tanaman kaku dan tidak dapat
berubah-berubah bentuk..
Selulose ditemukan
dalam tanaman yang dikenal sebagai microfibril dengan diameter 2-20 nm
dam panjang 100-40000 nm). Selulosa adalah unsur struktural dan komponen
utama dinding sel dari pohon dan tanaman tinggi lainnya. Senyawa ini
juga dijumpai dalam tumbuhan rendah seperti paku, lumut, ganggang, dan
jamur. Selulosa ditemukan di diinding sel, karena merupakan komponen
utama dinding sel tanaman.
Berdasarkan derajat polimerisasi (DP) dan kelarutan dalam senyawa
natrium hidroksida (NaOH) 17,5%, selulosa dibedakan atas tiga jenis:
- Selulosa alpha adalah selulosa berantai panjang, tidak larut dalam larutan NaOH 17,5 % atau larutan basa kuat dengan DP 600-1500. Selulosa alpha dipakai sebagai penduga dan atau penentu tingkat kemurnian selulosa.
- Selulosa betha adalah selulosa berantai pendek, larut dalam larutan NaOH 17,5% dan basa kuat dengan DP 15-90, dapat mengendap bila dinetralkan.
- Selulosa gamma adalah sama dengan selulusa betha, tetapi DP-nya kurang dari 15. selain itu ada yang disebut hemiselulosa dan holoselulosa.Hemiselulosa adalah polisakarida yang bukan selulosa, jika dihidrolisis akan menghasilkan D-manova, D-galaktosa, D-xylosa, L-arabinosa, dan asam urat. Sedangkan, Holoselulosa adalah bagian dari serat yang bebas dan sari lignin, terdiri dari campuran semua selulosa dan hemiselulosa
Secara kimia, selulosa merupakan
senyawa polisakarida dengan bobot molekulnya tinggi, strukturnya
teratur yang merupakan polimer yang linear terdiri dari unit ulangan
β-D-Glukopiranosa. Karakteristik selulosa antara lain muncul karena
adanya struktur kristalin dan amorf serta pembentukan mikro fibril dan
fibril yang pada akhirnya menjadi serat selulosa. Sifat selulosa sebagai
polimer tercermin dari bobot molekul rata-rata, polidispersitas dan
konfigurasi rantainya
Untuk struktur kimia selulosa terdiri dari unsur C, O, H yang membentuk rumus molekul (C6H10O5)n ,dengan ikatan molekulnya ikatan hidrogen yang sangat erat.
Gugus fungsional dari rantai selulosa adalah gugus hidroksil.
Gugus – OH ini dapat berinteraksi satu sama lain dengan gugus –O, -N,
dan –S, membentuk ikatan hidrogen. Ikatan –H juga terjadi antara gugus
–OH selulosa dengan air. Gugus-OH selulosa menyebabkan permukaan
selulosa menjadi hidrofilik. Rantai selulosa memiliki gugus-H di kedua
ujungnya. Ujung –C1 memiliki sifat pereduksi. Struktur rantai selulosa
distabilkan oleh ikatan hidrogen yang kuat disepanjang rantai. Di dalam
selulosa alami dari tanaman, rantai selulosa diikat bersama-sama
membentuk mikrofibril yang sangat terkristal (highly crystalline) dimana
setiap rantai selulosa diikat bersama-sama dengan ikatan hydrogen
Di dalam jaringan pembuluh tanaman selulosa disintesis oleh
membran plasma dengan kompleks terminal roset (RTCs). RTCs adalah
struktur protein heksamerik, kira-kira 25 nm diameter, yang mengandung
enzim sintesa selulosa yang mensintesis rantai selulosa individu.
Setiap RTC mengapung di membran plasma sel dan “berputar” sebuah
mikrofibril ke dalam dinding sel.RTCs mengandung setidaknya tiga
sintesis selulosa yang berbeda, dikodekan oleh gen Cesa, dalam
stoikiometri yang tidak diketahui. Salinan set gen Cesa terlibat dalam
biosintesis sel primer dan sekunder dinding. Selulosa membutuhkan
inisiasi sintesis rantai dan perpanjangan dan dua proses terpisah. Cesa
inisiat glukosiltransferase memulai polimerisasi selulosa dengan
menggunakan primer steroid, sitosterol-beta-glukosida, dan UDP-glukosa.
Sintesa selulosa menggunakan prekursor UDP-D-glukosa untuk memanjangkan
pertumbuhan rantai selulosa . Selulase mungkin berfungsi untuk membelah
primer dari rantai matang.
Dalam pembentukannya, tanaman membuat selulosa dari glukosa, yang
merupakan bentuk yang paling sederhana dan paling umum karbohidrat yang
ditemukan dalam tanaman. Glukosa terbentuk melalui proses fotosintesis
dan digunakan untuk energi atau dapat disimpan sebagai pati yang akan
digunakan kemudian. Selulosa dibuat dengan menghubungkan unit sederhana
banyak glukosa bersama-sama untuk menciptakan efek simpang siur rantai
panjang, membentuk molekul panjang yang digunakan untuk membangun
dinding sel tanaman.
Walaupun selulosa sifatnya keras dan kaku, namun selulosa dapat
dirombak menjadi zat yang lebih sederhana melalui proses cellulolysis.
Cellulolysis adalah proses memecah selulosa menjadi polisakarida yang
lebih kecil yang disebut dengan cellodextrins atau sepenuhnya menjadi
unit-unit glukosa, hal ini merupakan reaksi hidrolisis. Karena molekul
selulosa terikat kuat antar satu molekul dengan molekul lainya
,cellulolysis relatif sulit bila dibandingkan dengan pemecahan
polisakarida lainnya. Proses cellulolisis terjadi pada sistem pencernaan
sebagian hewan memamah biak ruminansia untuk mencerna makanan mereka
yang mengandung selulosa. Proses cellulolisis dibantu oleh enzim
selulase
Enzim yang digunakan untuk membelah hubungan glikosidik di
glikosida hidrolisis selulosa termasuk endo-acting selulase dan
glucosidases exo-akting. Enzim tersebut biasanya dikeluarkan sebagai
bagian dari kompleks multienzim yang mungkin termasuk dockerins dan
selulosa modul mengikat. Untuk proses selulolilsis akan dijelaskan pada
gambar di bawah ini:
Ketiga jenis reaksi yang dikatalisis oleh enzim selulase: 1. Kerusakan
dari interaksi non-kovalen hadir dalam struktur kristal selulosa
(endo-selulase) 2. Hidrolisis serat selulosa individu untuk memecah
menjadi gula yang lebih kecil (ekso-selulase). 3. Hidrolisis disakarida
dan tetrasakarida menjadi glukosa (beta-glukosidase)
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking